17 Juni 2013

Kisah Hantu Urang



Soal mistis bukanlah asing di telinga masyarakat Kalimantan Timur, apalagi mereka yang berdiam di alur sepanjang pedalaman Sungai Mahakam. Kalau di Bali, manusia jadi-jadian ada yang disebut Leak. Begitu juga dengan daerah Sulawesi Tengah ada pula yang disebut Popo. Namun di Kaltim walau hakikatnya sama tetapi sebutannya berbeda yaitu Kuyang.

KUYANG adalah salah satu mahluk jadi jadian dari sekelompok manusia yang menganut ilmu hitam tertentu. Belum lagi ilmu-ilmu hitam semacam kesaktian menghancurkan lawan atau orang yang tak disuka melalui angin misalnya dengan sebutan “Parang Maya, Panah Terong, Racun gangsa, Perakut, Putting Belayung,” dan lain sebagainya.

Kebanyakan aliran ilmu dan penganut hitam ini dibawa sejak jaman Hindu Kaharingan, yaitu sejak keberadaan Kerajaan Kutai Mulawarman. Dahulu ketika terjadi peperangan dengan pihak Kerajaan Kutai Kartanegara, Orang-orang Kutai Mulawarman melakukan perlawanan selain secara fisik juga adu ilmu kesaktian melalui berbagai hal mistik. Banyak orang Kutai Kartanegara yang hampir kewalahan menghadapi ilmu-ilmu hitam orang-orang Kutai Mulawarman. Namun karena di Kutai Kartanegara banyak pula yang memahami akan ilmu hitam tersebut, maka terjadilah adu kekuatan yang seru. Namun karena jelas Kutai Mulawarman telah kalah dalam berperang maka sedikit demi sedikit para penganut aliran hitam ini mulai berkurang dan melarikan diri keberbagai daerah di pedalaman.

Orang-orang Mulawarman tersebut lari keberbagai daerah di pedalaman seperti daerah Sabintulung, Menamang, Wahau, Kombeng, Kota Bangun, Kahala, Belayan, Genting Tanah, dan Tuana Tuha. Daerah yang disebut terakhir inilah yang merupakan daerah tempat para penganut aliran hitam yang disebut hantu Kuyang bertahan. Di daerah ini orang tidak bisa sembarang bicara apalagi berkata “pongah”.

Kalau juga berani, artinya dia tentu punya simpanan atau isi yang juga tangguh. Karenanya bila kita singgah di daerah tersebut ada saja orang atau penduduk yang bertanya. “Banyakkah sangu yang kita bawa..?“ Pertanyaan tersebut bukan bermaksud mempertanyakan bekal yang kita bawa, tetapi lebih dimaksud bekal ilmu atau pertahanan mistik. Siapapun yang mengaku atau menjawab “Ya, bekal yang saya bawa cukup,” maka ujungnya tunggulah pada senja hingga malam harinya. Tanpa ampun berdatangan kiriman angin jahat yang mampu membunuh dia. Dapat dibayangkan, kalau kita pergi menamu di rumah penduduk, salah mata atau salah bicara, tampa sadar “anunya” (alat kelamin) kita bisa berada atau bertengger di dinding rumah. Oleh mereka hal tersebut hanyalah disebut main-mainan.

Namun demikian cerita ini adalah cerita tempo doeloe, yang jika sekarang ini sudah jauh berbeda karena dilanda kemajuan zaman yang kian berganti. Tetapi walau demikian, menurut cerita, soal penganut aliran tersebut masih bisa ditemukan di daerah yang disebut Tuana Tuha yaitu daerah yang letaknya di sungai belayan, tidak begitu jauh dari Kota Bangun. Sekarang, menurut kabar yang masih dominan adalah penganut aliran Hantu Orang atau “ Kuyang.“

Masalahnya yang disebut Kuyang ini bisa beranak pinak dan turun menurun. Mereka adalah manusia biasa yang dalam kesehariannya tidak beda dengan masyarakat umum bergaul dan berbaur. Bedanya kalau hari telah malam. Mereka penganut aliran ini mulai melakukan aktifitasnya selaku hantu kuyang, yang oleh masyarakat tertentu juga disebut sebagai ”penanggalanan”. Kalau yang disebut “Hantu Orang,” mereka bisa menghilang atau terlihat sesuka hati mereka. Untuk tak terlihat jelas, mereka jika berjalan selalu berbalik rambut menutupi wajah. Kerjanya mencari orang yang hendak melahirkan. Jika bertemu, maka orang tersebut akan dihisap darahnya sampai mati. Dan apabila ada orang yang mati beranak, secara umum masyarakat pasti menjaga kuburan orang yang meninggal. Karena apabila tak dijaga, maka kuburan itu bisa terbongkar dan mayatnya hilang atau raib entah dibawa kemana.

Lain lagi halnya dengan yang disebut “ Hantu Kuyang”. Kuyang ini tidak berjalan dengan badan yang utuh. Mereka selalu menyembunyikan badan mereka di balik pintu, atau di belakang lemari, atau di samping ranjang yang terlindung kelambu, atau dimana saja yang bisa dijadikan tempat berlindung. Setelah badannya bisa disembunyikan, kepala-kepala mereka lalu tercabut meninggalkan badan mereka dengan isi perut terburai dan ikut terbang keluar rumah. Mereka berterbangan dari rumah ke rumah mencari orang baru meninggal atau hendak melahirkan. Kerja dan sifatnya sama dengan hantu orang.

Menurut cerita, darah orang yang akan melahirkan itu rasanya amat manis bagaikan madu. Lalu jika dalam beberapa hari mereka tidak mendapatkan mangsa mereka akan menjadi ganas dan kesakitan serta kehausan tak terkira. Tetapi jika sudah mendapatkan darah atau kuburan baru barulah tubuh mereka menjadi segar dan tak lagi merasa dahaga.

Orang-orang penganut aliran hitam ini jika melahirkan anak, mereka selalu membawa anak mereka kes uatu tempat dimana terdapat sebuah gentong atau tajau. Disini si anak yang masih kecil dimasukkan ke dalam muara tajau tersebut berkali kali sambil membaca mantera anak Dengan demikian anak tersebut telah menjadi anggota keluarga mereka. Gentong tersebut diberi nama “Tajau Kuyang“ dan terletak di sebuah hutan di antara kampung Tuana Tuha dan Genting Tanah.

Hingga kini “Tajau Kuyang “ tersebut masih bisa ditemukan. Tak ada seorangpun yang berani mengusik apalagi memindahkan atau menghancurkan tempat tersebut. Memang kabarnya dahulu ada yang mencoba melakukan pencurian terhadap benda tersebut. Kenyataannya si pencuri ditemukan penduduk mati dengan mata melotot dan lidah terjulur bagai tercekik. Semenjak itulah tak ada lagi orang ada yang berani mengusik benda tersebut sekalipun dia adalah maling mandraguna. Tidak dijelaskan asal-usul dari mana benda tersebut didatangkan. Begitu pula siapa yang meletakkannya ditempat itu. Yang jelas umurnya tentu telah ratusan tahun.

Sedang pemujaan dilakukan setiap malam Kamis oleh suara-suara dan bayangan gaib yang tak bisa dikenali siapa saja orangnya. Yang jelas pemujaan tambah ramai jika pada waktu bulan purnama yang bersinar terang. Walau demikian tak ada orang yang berani datang mendekat ke tempat tersebut. Terkecuali orang yang tak tahu atau karena dikehendaki oleh mahluk-mahluk yang sedang melakukan pemujaan.

Pernah sekali ada orang yang mengalami terbawa ke dalam acara pemujaan tersebut. Di sana dia melihat banyak orang yang sedang melakukan pemujaan berjalan berkeliling memutari “Tajau Kuyang“ dengan semuanya berpejam mata. Setelah itu apabila lewat tengah malam, mereka lalu berpesta. Di sini dia melihat hampir keseluruhan dari pemuja tersebut adalah wanita yang rata-rata sangat cantik. Dalam pesta si orang tadi diberi berbagai makanan dan minuman yang lezat hingga mabuk. Ternyata setelah sadar, orang ini tersandar pada sebatang pohon yang tak jauh dari tempat di mana terdapat “Tajau Kuyang“ itu.

Percaya tidaknya cerita ini memang adalah merupakan cerita yang berkembang di masyarakat terutama masyarakat di daerah Tuana Tuha dan Genting tanah. Soal “Tajau Kuyang” secara pasti dinyatakan memang masih ada dan tak ada siapapun yang berani mengusiknya. Nah,..! jika ada di antara anda yang mempunyai nyali atau penasaran, silakan coba dan datang ke daerah tersebut. Tentu penduduknya akan menyambut dengan ramah dan mengantarkan Anda ketempat tujuan.

Manfaat Buah Naga ....


Manfaat Buah Naga memang masih belum banyak diketahui orang padahal buah yang berasal dari daratan Amerika Tengah ini sudah sangat populer. Buah yang memiliki nama latin hylocereus polyrhizus saat ini banyak di budidayakan oleh petani lokal karena cara penanamannya yang mudah dan tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak. Pertama kali muncul buah ini memiliki harga yang cukup mahal bahkan sejajar dengan apel impor dari Selandia Baru tapi kini harganya sudah jauh lebih terjangkau. Kandungan zat atau nutrisi didalam Buah Naga ternyata memiliki khasiat yang sama seperti Manfaat Buah Apel. Berikut adalah 10 Manfaat Buah Naga yang harus Anda ketahui.

1. Menghambat Penuaan Dini
Anti oksidan yang terkandung dalam Buah naga dapat mengambat proses penuaan dini yang biasa dialami oleh seseorang yang setiap harinya terpapar oleh polusi udara. Kandungan yang terdapat dalam buah naga akan mengeluarkan racun dalam tubuh secara efektif, sama efektifnya dengan buah apel.

2. Mencegah Kanker
Antioksidan selain berguna untuk menghambat penuaan dini juga terbukti ampuh untuk mencegah tumbuhnya sel kanker dalam tubuh manusia. Buah yang memiliki rasa hambar sedikit manis dengan biji kecil yang dapat dikonsumsi ini dapat dikonsumsi oleh semua lapisan usia. Namun, ada juga seseorang yang tidak menyukai buah lembek ini.

3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Vitamin C yang terkandung di dalam buah naga cukup tinggi itulah sebabnya mengapa buah ini sangat baik dikonsumsi oleh Anak dalam masa pertumbuhan. Bila Anda sering terkena flu khususnya disaat perubahan musim yang tidak menentu seperti sekarang ini sebaiknya konsumsilah buah naga secara teratur setiap hari.

4. Meningkatkan Nafsu Makan
Jika saat ini Anda sedang mengalami masa dimana nafsu makan turun sebaiknya konsumsilah buah naga. Selain kandungan Vitamin C yang tinggi ternyata di dalam buah naga juga terkandung Vitamin  B2 dan B1 yang sudah sejak lama diandalkan oleh dunia pengobatan sebagai penambah nafsu makan khususnya dalam masa penyembuhan dari penyakit.

5. Menurunkan Kadar Kolesterol
Selain Vitamin B2 dan B1 buah naga juga banyak menyimpan Vitamin B3 yang jika dikonsumsi secara teratur dapat menurunkan kolesterol dalam darah secara efektif. Jika kolesterol darah menurun maka seseorang akan dijauhkan dari yang namanya gangguan peredaran darah dan jantung.

6. Memperkuat Tulang dan Gigi
Didalam satu buah naga terdapat kandungan fosfor dan kalsium yang melimpah. Itulah sebabnya jika seseorang mengkonsumsi buah naga secara teratur keadaan tulang dan giginya jauh lebih baik ketimbang seseorang yang tidak pernah makan buah naga. Bagi Anda yang kini menginjak usia senja sebaiknya konsumsi buah naga karena dapat mencegah terjadinya kerapuhan tulang atau osteoporosis.

7. Mencegah Diabetes Melitus
Saat ini penyakit degenatif merupakan momok tersendiri bagi seseorang yang setiap harinya mengkonsumsi makan tak sehat. Apalagi orang tersebut menjalani kehidupan dengan pola hidup tidak sehat, kemungkinan besar dimasa tuanya akan mengalami penyakit degeneratif yang saat ini jumlahnya semakin meningkat mengalahkan penyakit infeksi. Jika Anda sadar akan hal itu dan takut terjangkit Diabetes Melitus sebaiknya mulai sekarang konsumsilah buah Naga karena didalamnya terdapat zat yang efektif untuk mengurangi kadar gula dalam darah.

8. Merawat Kesehatan Mata
Tak hanya Vitamin A yang dibutuhkan untuk menjaga mata agar tetap sehat. Karoten, juga bermanfaat atas kesehatan mata yang kita miliki. Didalam Manfaat Buah Naga terdapat kandungan karoten yang sangat baik untuk mata bila dikonsumsi.

9. Merawat Jantung Agar tetap sehat
Selain olahraga teratur konsumsi makanan sehat juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jantung. Jika Anda bingung menentukan buah apa yang sehat untuk jantung, sebaiknya pilih Buah Naga untuk jadi sala satu menu makanan sehat Anda mulai sekarang. Kandungan Vitamin C, B1, B2, dan B3 didalam Buah yang dijuluki Dragon Fruit ini sangat baik untuk kesehatan jantung Anda.

10. Merawat Kesehatan Kulit
Jika saat ini Anda sedang mengalami masalah pada kulit khususnya jerawat tak perlu kawatir. Sebab, didalam buah naga terdapat kandungan Vitamin C yang dapat kita andalkan sebagai salah satu cara menghilangkan jerawat secara sehat. Caranya pun cukup mudah, ambil satu buah naga lalu kupas kulitnya, masukkan kedalam blender, haluskan. Masukkan buah naga halus kedalam gelas, ambil airnya dengan sendok usapkan pada wajah. Sisanya bisa diminum sebagai jus segar. Lakukan secara teratur sampai masalah jerawat Anda hilang. Selain itu juga dapat diandalkan sebagai salah satu cara menghilangkan bekas jerawat yang mengganggu pada kulit wajah Anda.

16 Oktober 2012

Manfaat bawang putih

 Manfaat Bawang Putih bagi kesehatan, sudahkah anda mengetahuinya? Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Bawang putih seringkali dipakai untuk bahan masakan. Aromanya yang harum bisa membuat masakan menjadi lebih nikmat dan tidak hambar. Biasanya bawang putih ditumbuk atau dirajang halus terlebih dahulu baru kemudian ditumis. Keharuman aromanya bisa tercium dari jarak bermeter-meter, menggugah rasa lapar bagi penciumnya. Digunakan pada hampir semua masakan khas indonesia.
 
Manfaat Bawang Putih Bagi Kesehatan yang lainnya diantaranya adalah :
1. Detoksifikasi dengan jus bawang putih
Kelihatannya seram banget yah musti minum jus bawang putih. Tapi, anda jangan berpikiran yang tidak-tidak dulu karena manfaatnya cukup besar yaitu dapat mengeluarkan racun dari tubuh melalui pori-pori kulit.


2. Menjaga kesehatan jantung
Sulfida dalam bawang putih menurunkan kadar kolesterol LDL sehingga mencegah penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung atau penyumbatan. Jadi, bagi pasien jantung ataupun anda yang ingin menjaga kesehatan jantung, bawang putih sangat baik untuk dikonsumsi.


3. Memberi manfaat bagi penderita diabetes
Mengonsumsi bawang putih beberapa siung dalam menu harian anda akan baik bagi penderita diabetes karena meningkatkan tingkat insulin dalam aliran darah.


4. Mengandung Allicin, si pelindung dari infeksi
 Allicin dalam bawang putih merupakan senyawa anti-jamur yang melindungi tubuh dari infeksi dan meningkatkan antibodi.

5. Menjaga kesehatan telinga
Jika Anda memiliki infeksi atau sakit pada telinga, bawang putih dapat membantu Anda. Teteskan dua hingga tiga tetes minyak bawang putih hangat hasil ekstrak. Antioksidan dalam bawang putih mematikan bakteri dan mengeluarkan kotoran di dalamnya.


6. Meningkatkan sirkulasi darah
Bawang putih bermanfaat dapat mengeluarkan racun dari tubuh, sirkulasi darah menjadi lancar, kulit pun dapat tampak lebih sehat.


7. Meningkatkan pencernaan
Potong kecil-kecil satu siung bawang putih, telan langsung dengan sedikit air dapat membantu menghindarkan Anda dari sembelit, terlebih setelah memakan daging atau makanan berlemak. Ini karena bawang putih akan membantu untuk meningkatkan sistim pencernaan apabila dikonsumsi setiap usai makan.


8. Untuk melawan dingin dan mengencerkan lendir
Nah ini bagi anda yang sedang menderita flu, cobalah resep berikut. Cincang kasar satu siung dan menumisnya dengan sedikit minyak atau mentega. Anda bisa memasukkannya ke dalam semangkuk sup. Hal tersebut dapat lebih membantu menghangatkan tubuh dan mengencerkan lendir di saluran pernafasan karena flu.


9. Membantu penyembuhan patah tulang
Bawang putih juga bisa membantu pada masa penyembuhan patah tulang. Caranya, oleskan minyak bawang putih dengan tangan sambil diusap-usap dan pijat lembut di atas bagian tulang yang retak.


10. Bantu singkirkan jerawat
Manfaat bawang putih yang satu ini pasti akan membantu bagi anda terutama kaum remaja yang menderita jerawat. Tumbuklah satu atau dua bawang putih dan olesi ke atas bagian yang berjerawat. Diamkan sekira 10 menit atau lebih baik dilakukan saat malam hari. Jika jerawat tak terlalu parah, pada pagi hari jerawat tersebut sudah kempes dan mengecil. Coba deh anda terapkan resep ini, semoga jerawat yang menganggu bisa segera menyingkir dari wajah anda.

Hmmm..tak disangka yah tanaman yang sehari-hari sering kita jumpai dan menganggapnya hanya sekedar bumbu dapur ternyata memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Memang kita tak akan pernah tahu kalau tidak mencari tahu. Maka dari itu mencari tahu khasiat dari sebuah tanaman untuk pengobatan tradisional sangat perlu kita lakukan. Tujuannya adalah supaya apabila suatu saat membutuhkan obat tapi apotik sudah tutup atau harus pergi ke rumah sakit yang jauh jaraknya kita bisa memberikan pertolongan pertama dengan obat tradisional. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

30 Juni 2012

Tidur siang dapat membuat gemuk ....


Banyak orang yang takut tidur siang karena dianggap sebagai pemicu kegemukan. Anggapan ini terkait dengan kebiasaan orang yang tidur siang setelah makan siang. Tetapi ternyata belum ada peneliti yang menemukan hubungan antara kegemukan dan tidur siang. Kebiasaan tidur siang yang lama menyebabkan tubuh kurang bergerak sehingga kalori yang dibakar menjadi sedikit. lama tidur siang yang ideal adalah tidak lebih dari 30 menit. Tidur siang yang terlalu lama akan menyebabkan rasa kantuk terus sepanjang hari. Namun sebaliknya tidur siang dalam durasi pendek justru akan memberi manfaat untuk tubuh. Salah satunya menggantikan kurang tidur di malam hari bagi yang sering kerja lembur, meskipun kualitas tidur siang tidak sebaik tidur malam.
                Tidur siang bukan berarti memperbanyak waktu tidur. Yang perlu diperhatikan jumlah waktu keseluruhan dalam sehari masih dalam batas wajar yaitu enam hingga tujuh jam sehari. Tidur siang juga membantu menjaga kodar hormon stres atau kortisol, sehingga pikiran akan menjadi lebih segar setelah bangun. Dengan tingkat stres justru akan mencegah kenaikan berat badan. Tidur siang yang tepat akan membuat sistem pencernaan mendapat suplai darah yang cukup dibandingkan saat beraktivitas.
                Tidur siang sebaiknya jangan dilakukan langsung setelah makan siang tapi menunggu satu hingga dua jam. Tidur siang langsung setelah makan akan menyebabkan penyakit seperti gangguan pencernaan seperti refluks asam lambung. Posisi tubuh yang horisontal saat berbaring menyebabkan asam lambung mudah berbalik ke arah mulut, kemudian memicu nyeri di dada dan pangkal tenggorokan.
                Selain itu orang-orang yang di tuntut bekerja dengan kewaspadaan ekstra tinggi tidak disarankan untuk tidur siang setelah makan karena akan mengurangi kewaspadaan setelah bangun tidur.

Ada Apa Dengan Bulan Sya'ban ?

Berikut ini uraian singkat tentang beberapa masalah yang berkaitan dengan bulan Sya’bân.

PERTAMA, TENTANG KEUTAMAAN PUASA BULAN SYA’BÂN
Dalam shahih Bukhâri dan Muslim, diriwayatkan bahwa A’isyah radhiyallâhu'anha menceritakan,
“Aku tidak pernah melihat Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam puasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhân dan aku tidak pernah melihat Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam puasa lebih banyak dalam sebulan dibandingkan dengan puasa Beliau pada bulan Sya’bân.”[2]
Dalam riwayat Bukhâri, ada riwayat lain,
“Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berpuasa penuh pada bulan Sya’bân.”[3]
Dalam riwayat lain Imam Muslim,
“Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berpuasa pada bulan Sya’bân kecuali sedikit.”[4]
Imam Ahmad rahimahullâh dan Nasa’i rahimahullâh meriwayatkan sebuat hadits dari Usâmah bin Zaid radhiyallâhu'anhu, beliau mengatakan,
Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam tidak pernah berpuasa dalam sebulan sebagaimana Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berpuasa pada bulan Sya’bân. Lalu ada yang berkata, ‘Aku tidak pernah melihat anda berpuasa sebagaimana anda berpuasa pada bulan Sya’bân.’ Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menjawab, ‘Banyak orang melalaikannya antara Rajab dan Ramadhân. Padahal pada bulan itu, amalan-amalan makhluk diangkat kehadirat Rabb, maka saya ingin amalan saya diangkat saat saya sedang puasa."[5]

KEDUA, TENTANG PUASA NISFU (PERTENGAHAN) SYA’BÂN
Ibnu Rajab rahimahullâh menyebutkan dalam al- Lathâ’if, (hlm. 143, cet. Dar Ihyâ’ Kutubil Arabiyah) dalam Sunan Ibnu Mâjah dengan sanad yang lemah dari ‘Ali radhiyallâhu'anhu bahwa Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda, Jika malam nisfu Sya’bân, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah pada siangnya. Karena Allâh Ta'ala turun pada saat matahari tenggelam, lalu berfirman, “Adakah orang yang memohon ampun lalu akan saya ampuni ? adakah yang memohon rizki lalu akan saya beri ? …”[6]
Saya mengatakan,
“Hadits ini telah dihukumi sebagai hadits palsu oleh penulis kitab al Mannâr. Beliau rahimahullâh mengatakan (Majmu’ Fatawa beliau 5/622), ‘Yang benar, hadits itu maudhu’ (palsu), karena dalam sanadnya terdapat Abu Bakr, Abdullah bin Muhammad, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Abi Bisrah. Imam Ahmad rahimahullâh dan Yahya bin Ma’in rahimahullâh mengatakan, ‘Orang ini pernah memalsukan hadits'.”
Berdasarkan penjelasan ini, maka puasa khusus pada pertengahan Sya’bân itu bukan amalan sunnah. Karena berdasarkan kesepakatan para ulama’, hukum syari’at tidak bisa ditetapkan dengan hadits-hadits yang derajatnya berkisar antara lemah dan palsu. Kecuali kalau kelemahan ini bisa tertutupi dengan banyaknya jalur periwayatan dan riwayat-riwayat pendukung, sehingga hadits ini bisa naik derajatnya menjadi Hadits Hasan Lighairi. Hadits Hasan Lighairi boleh dijadikan landasan untuk beramal kecuali kalau isinya mungkar atau syadz (nyeleneh).

KETIGA, TENTANG KEUTAMAAN MALAM NISFU SYA’BÂN
Ada beberapa riwayat yang dikomentari sendiri oleh Ibnu Rajab rahimahullâh setelah membawakannya bahwa riwayat-riwayat ini masih diperselisihkan. Kebanyakan para ulama menilainya lemah sementara Ibnu Hibbân rahimahullâh menilai sebagiannya shahih dan beliau membawakannya dalam shahih Ibnu Hibbân.
Diantara contohnya, dalam sebuah riwayat dari ‘Aisyah radhiyallâhu'anha,
“Sesungguhnya Allâh Ta'ala akan turun ke langit dunia pada malam nisfu Sya’bân lalu Allâh Ta'ala memberikan ampunan kepada (manusia yang jumlahnya) lebih dari jumlah bulu kambing-kambing milik Bani Kalb.”
Hadits ini dibawakan oleh Imam Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Mâjah. Tirmidzi rahimahullâh menyebutkan bahwa Imam Bukhâri rahimahullâh menilai hadits ini lemah. Kemudian Ibnu Rajab rahimahullâh menyebutkan beberapa hadits yang semakna dengan ini seraya mengatakan, “Dalam bab ini terdapat beberapa hadits lainnya namun memiliki kelemahan. “
As-Syaukâni rahimahullâh menyebutkan bahwa dalam riwayat ‘Aisyah radhiyallâhu'anha tersebut ada kelemahan dan sanadnya terputus. Syaikh Bin Bâz rahimahullâh menyebutkan bahwa ada beberapa hadits lemah yang tidak bisa dijadikan pedoman tentang keutamaan malam nisfu Sya’bân.

KEEMPAT, TENTANG SHALAT PADA MALAM NISFU SYA’BÂN
Untuk masalah ini ada tiga tingkatan,
Tingkatan pertama, shalat yang dikerjakan oleh orang yang terbiasa melakukannya diluar malam nisfu Sya’bân. Seperti orang yang terbiasa melakukan shalat malam. Jika orang ini melakukan shalat malam yang biasa dilakukannya diluar malam nisfu Sya’bân pada malam nisfu Sya’bân tanpa memberikan tambahan khusus dan dengan tanpa ada keyakinan bahwa malam ini memiliki keistimewaan, maka shalat yang dikerjakan orang ini tidak apa-apa. Karena ia tidak membuat-buat suatu yang baru dalam agama Allâh Ta'ala
Tingkatan kedua, shalat yang khusus dikerjakan pada malam nisfu Sya’bân. Ini termasuk bid’ah. Karena tidak ada riwayat dari Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam yang menyatakan Beliau memerintahkan, atau mengerjakannya begitu juga dengan para shahabatnya. Adapun hadits Ali radhiyallâhu'anhu yang diriwayatkan oleh Ibnu Mâjah rahimahullâh, “Jika malam nisfu Sya’bân, maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah pada siangnya.”, sudah dijelaskan (di atas) bahwa Ibnu Rajab rahimahullâh menilainya lemah, sementara Rasyid Ridha rahimahullâh menilainya palsu.
Hadits seperti ini tidak bisa dijadikan sandaran untuk menetapkan hukum syar’i. Para Ulama memberikan toleran dalam masalah beramal dengan hadits lemah dalam masalah fadhâilul a’mâl, tapi itupun dengan beberapa syarat yang harus terpenuhi, diantaranya,
  • Syarat pertama, kelemahan hadits itu tidak parah. Sementara kelemahan hadits (tentang shalat nisfu Sya’bân) ini sangat parah. Karena diantara perawinya ada orang yang pernah memalsukan hadits, sebagaimana kami nukilkan dari Muhammad Rasyid Ridha rahimahullâh.
  • Syarat kedua, hadits yang lemah itu menjelaskan suatu yang ada dasarnya. Misalnya, ada ibadah yang ada dasarnya lalu ada hadits-hadits lemah yang menjelaskannya sementara kelemahannya tidak parah, maka hadits-hadits lemah ini bisa memberikan tambahan motivasi untuk melakukannya, dengan mengharapkan pahala yang disebutkan tanpa meyakininya sepenuh hati. Artinya, jika benar, maka itu kebaikan bagi yang melakukannya, sedangkan jika tidak benar, maka itu tidak membahayakannya karena ada dalil lain yang dijadikan landasan utama.
Sebagaimana sudah diketahui bahwa dalam dalil yang memerintahkan untuk menunaikan shalat nisfu Sya’bân, syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi karena perintah ini tidak memiliki dalil yang shahih dari Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Rajab rahimahullâh dan yang lainnya.
Dalam al-Lathâif (hlm. 145) Ibnu Rajab rahimahullâh mengatakan,
“Begitu juga tentang shalat malam pada malam nisfu Sya’bân, tidak ada satu dalil sahih pun dari Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam maupun dari shahabat.
Muhammad Rasyid Ridha rahimahullâh mengatakan,
“Allâh Ta'ala tidak mensyari’atkan bagi kaum Mukminin satu amalan khusus pun pada malam nisfu Sya’bân ini, tidak melalui kitabullah, ataupun melalui lisan Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam juga tidak melalui sunnah Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam.”
Syaikh Bin Baz rahimahullâh mengatakan,
“Semua riwayat yang menerangkan keutamaan shalat malam nisfu Sya’bân adalah riwayat palsu.”
Keterangan terbaik tentang shalat malam nisfu Sya’bân yaitu perbuatan sebagian tabi’in, sebagaimana penjelasan Ibnu Rajab dalam al-Lathâif (hlm. 144), “Malam nisfu Sya’bân diagungkan oleh tabi’in dari Syam. Mereka bersungguh-sungguh melakukan ibadah pada malam itu. Dari mereka inilah, keutamaan dan pengagungan malam ini diambil.
Ada yang mengatakan, ‘Riwayat yang sampai kepada mereka tentang malam nisfu Sya’bân itu adalah riwayat-riwayat isra’iliyyat.’ Ketika kabar ini tersebar diseluruh negeri, manusia mulai berselisih pendapat, ada yang menerimanya dan sependapat untuk mengagungkan malam nisfu Sya’bân, sedangkan Ulama Hijâz mengingkarinya. Mereka mengatakan, ‘Semua itu perbuatan bid’ah.’
Tidak diragukan lagi, pendapat ulama Hijaz ini adalah pendapat yang benar karena Allâh Ta'ala berfirman, yang artinya,
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku,
dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
(Qs al-Maidah/5:3)

Seandainya shalat malam nisfu Sya’bân itu bagian dari agama Allâh, tentu Allâh Ta'ala jelaskan dalam kitab-Nya, atau dijelaskan oleh Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam melalui ucapan maupun perbuatan Beliau. Ketika keterangan itu tidak ada, itu berarti shalat khusus ini bukan bagian dari agama Allâh Ta'ala.
Semua (ibadah) yang bukan bagian dari agama Allâh Ta'ala adalah bid’ah, sementara ada dalil shahih dari Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam, bahwa Beliau bersabda, "Semua bid’ah itu sesat.”
Tingkatan ketiga, dikerjakan malam itu satu shalat khusus dengan jumlah tertentu dan ini dilakukan tiap tahun. Maka ini lebih parah daripada tingkatan kedua dan lebih jauh dari sunnah. Riwayat-riwayat yang menjelaskan keutamaannya adalah hadits palsu.
As-Syaukâni rahimahullâh mengatakan (al-Fawâidul Majmû’ah, hlm. 15),
“Semua riwayat tentang shalat malam nisfu Sya’bân ini adalah riwayat bathil dan palsu.”

KELIMA, TERSEBAR KABAR DI MASYARAKAT BAHWA PADA MALAM NISFU SYA’BÂN ITU DITENTUKAN APA YANG AKAN TERJADI TAHUN ITU
Ini kabar yang bathil. Malam penentuan takdir kejadian selama setahun itu yaitu pada malam qadar lailatul Qadar).
Allâh Ta'ala berfirman, yang artinya,
“Haa miim. Demi Kitab (al Qur’ân) yang menjelaskan.
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi
dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.
Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah."

(Qs ad-Dukhân/44:1-4).

Malam diturunkannya al-Qur’ân adalah lailatul qadar. Allâh Ta'ala berfirman, yang artinya,
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-Qurân) pada malam kemuliaan."
(Qs al-Qadr/97:1)

yaitu pada bulan Ramadhân, karena Allâh Ta'ala menurunkan al-Qur’an pada bulan itu.
Allâh Ta'ala berfirman, yang artinya,
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al Qur’ân.
(Qs al-Baqarah/2:185)

Orang yang mengira bahwa malam nisfu Sya’bân merupakan waktu Allâh Ta'ala menentukan apa yang akan terjadi dalam tahun itu berarti dia telah menyelisihi kandungan al-Qur’an.

KEENAM, ADA SEBAGIAN ORANG MEMBUAT MAKANAN PADA HARI NISFU SYA’BÂN DAN MEMBAGIKANNYA KEPADA FAKIR MISKIN
Ini yang mereka namakan ‘asyiyâtul wâlidain. Perbuatan ini juga tidak ada dasarnya dari Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam. Sehingga mengkhususkan amalan ini pada nisfu Sya’bân termasuk amalan bid’ah yang telah diperingatkan oleh Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam dengan sabda Beliau, ”Semua bid’ah itu sesat.”
Ketahuilah, orang yang membuat kebid’ahan dalam agama Allâh Ta'ala ini berarti dia telah terjerumus dalam beberapa larangan :
a.
Perbuatannya menyiratkan pendustaan terhadap kandungan firman Allâh Ta'ala, yang artinya
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu.”
(Qs al-Maidah/5:3)

Karena apa yang dibuat-buat ini dan diyakini sebagai bagian dari agama ini tidak termasuk agama ketika agama ini diturunkan. Dengan demikian, ditinjau dari kebid’ahan ini berarti agama itu belum sempurna (sehingga perlu disempurnakan-red)


b. Membuat-buat suatu yang baru menyiratkan kelancangan terhadap Allâh dan rasulNya.


c. Orang yang membuat-buat suatu yang baru berarti ia memposisikan dirinya sama dengan Allâh Ta'ala dalam menghukumi manusia. Allâh berfirman, yang artinya,
“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allâh
yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allâh ?”
(Qs as-Syuura/42:21)


d. Membuat-buat suatu baru berkonsekuensi satu diantara dua. Yang pertama, Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam tidak tahu bahwa amalan ini bagian dari agama dan kedua, Nabi tahu namun Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menyembunyikannya. Kedua anggapan ini adalah celaan kepada Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam karena yang pertama menuduh Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam tidak tahu syari’at dan kedua menuduh Beliau menyembunyikan bagian dari agama Allâh yang Beliau ketahui.


e. Kebid’ahan menyebabkan manusia berani terhadap syari’at Allâh Ta'ala. Ini sangat dilarang oleh Allâh Ta'ala.


f. Kebid’ahan ini akan memecah belah umat. Karena masing-masing membuat manhaj sendiri dan menuduh yang lain masih kurang. Ini akan menyeret umat kedalam apa yang dilarang Allâh Ta'ala  dalam firman-Nya, yang artinya,
“Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang
yang bercerai-berai dan berselisih
sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka.
mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,"
(Qs Ali Imrân/3:105)

dan dalam firman-Nya, yang artinya,

“Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agama mereka
dan mereka menjadi bergolong-golong,
tidak ada sedikitpun tanggung-jawabmu kepada mereka.
Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allâh,
kemudian Allâh akan memberitahukan kepada mereka
apa yang telah mereka perbuat.”
(Qs al-An’âm/6:159)


g. Kebid’ahan ini membuat pelakunya tersibukkan sehingga meninggalkan suatu yang disyariatkan. Para pembuat bid’ah itu, tidaklah membuat suatu kebid’ahan kecuali pada saat yang sama dia telah menghancurkan syariat yang sepadan dengannya.

Sesungguhnya apa yang tercantum dalam kitabullah dan sunnah yang shahih itu sudah cukup bagi orang-orang yang mendapat hidayah dari Allâh Ta'ala.
Allâh Ta'ala berfirman,
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb kalian
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada
dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Katakanlah, “Dengan kurnia Allâh dan rahmat-Nya,
hendaklah mereka bergembira dengannya. karunia Allâh
dan rahmat-Nya itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.
(Qs Yûnus/10:57-58)

Dalam ayat lain Allâh Ta'ala berfirman, yang artinya,
“Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.”
(Qs Thaha/20:123)

Akhirnya saya memohon kepada Allâh Ta'ala agar senantiasa memberikan petunjuk kepada kita dan kepada saudara-saudara kita kaum Muslimin menuju shirâtul mustaqîm dan saya memohon kepada Allâh Ta'ala agar senantiasa menolong kita di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allâh Maha Dermawan dan Maha Pemurah.
[1]
Diterjemahkan dengan sedikit ringkas dari Majmu’ Fatawa beliau, 20/25-33
[2]
HR Bukhâri, no. 1969 dan Muslim, no. 1156 dan 176
[3] HR Bukhâri, no. 1970
[4] HR Muslim, no. 1156 dan 176
[5] HR Ahmad, 5/201 dan Nasâ’i, 4/102
[6] HR Ibnu Mâjah, no. 1388

(Majalah As-Sunnah Edisi 03/Tahun XIV)
Hosting Gratis
Powered By Blogger