Bagi yang sudah berkeluarga, pasti tahu beratnya membagi waktu dan perhatian untuk keluarga. Di satu sisi ada keluarga yang harus kita perhatikan, di sisi lain ada pekerjaan, karir, tugas, hobby, dan lain-lainnya. Seringkali terjadi perebutan waktu dan perhatian di antaranya. Kadang kita harus mengubah-ubah prioritas.
Sebagai contoh, kadang seseorang harus pergi ke luar kota atau bahkan ke luar negeri untuk menyelesaikan tugasnya. Rentang waktunya bisa dalam hitungan hari atau bahkan tahunan. Ada yang misalnya ditugaskan untuk belajar di luar negeri. Keluarga terpaksa ditinggalkan. Wah, bagaimana ini....
Banyak sudah cerita tentang keluarga yang berantakan gara-gara seseorang terlalu fokus kepada hal-hal lain (yang bukan keluarga). Di dalam film “Click“, sang suami dimarahi istrinya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Selesai pekerjaan satu, datang lagi pekerjaan lainnya (dengan iming-iming naik status – menjadi partner dalam perusahaan). Sang suami menjawab bahwa dia melakukan ini semua untuk keluarganya. Dia bekerja, bukannya main gila serong dengan cewek lain.
Ingin fokus kepada apa yang dikerjakan mungkin yang membuat kecilnya prosentase orang yang menikah di negara maju. Mereka ingin fokus kepada pekerjaan mereka, dan memang hasilnya luar biasa. Tidak anehlah. Lha, wong mereka tiap hari berkutet di tempat kerja mereka (meneliti, menghasilkan sesuatu, dan seterusnya). Keluarga bagi orang jenis ini hanyalah merupakan sebuah hambatan. Halah! Saya jadi ingat perkataan seorang programmer ketika diwawancara. Dia berkata, “Having a girl friend or a social live gets in the way of code time.” Membuat program (coding) merupakan hal yang membuat dia hidup. Aje gile …
Di biografi Phil Collins diceritakan bahwa istri pertamanya merasa tersiksa karena Phil terus pergi tour (dengan Genesis dan proyek-proyek lainnya). Sehingga ahirnya rumah tangga mereka rontok. Saya jadi teringat lagu lembut “Beth” (salah satu lagu favorit saya) dari group band cadas Kiss:
Beth, I hear you callin But I cant come home right now Me and the boys are playin And we just cant find the sound Just a few more hours And Ill be right home to you I think I hear them callin Oh, beth what can I do Beth what can I do You say you feel so empty That our house just aint a home And Im always somewhere else And youre always there alone Just a few more hours And Ill be right home to you I think I hear them callin Oh, beth what can I do Beth what can I do Beth, I know youre lonely And I hope youll be alright cause me and the boys will be playin All nightAh.... Mengena betul lirik itu. Kadang ketika bermain musik, latihan, manggung, kita harus meninggalkan keluarga. Untung kalau keluarga kita bisa mengerti. Kalau tidak? Wah, wah, wah. Untuk itu saya selalu berusaha untuk melibatkan keluarga saya dalam berbagai acara saya, baik di pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Mudah-mudahan mereka dapat mengerti.
Hal lain yang berhubungan perebutan waktu dan perhatian adalah hobby. Ada orang (biasanya laki-laki) yang hobby main golf, misalnya. Untuk memenuhi hobby-nya ini dia main di sana sini. Tentu saja lebih sering keluarganya tidak dibawa serta. Lagi-lagi keluarga terpaksa ditinggalkan untuk memenuhi hobby itu. Istri curiga sang suami main gila, padahal sang suami mau cari waktu untuk dirinya sendiri. Untung saya nggak suka golf. Ha ha ha.
Di dunia yang serba cepat ini semuanya berebut waktu dan perhatian kita. Dua hal itu yang memang sukar untuk dibagi. Atau bahkan juga tidak dapat dibeli?
Pusingnya manusia super sibuk!
By Budi Rahardjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda komentar di bawah ini. Saya harap tidak memberikan komentar spam. Jika ada komentar spam dengan sangat terpaksa akan saya hapus.
Buat teman-teman yang ingin tukaran link dengan blog ini saya persilahkan post di kolom komentar ajah
Terimakasih atas perhatiannya.