Sebagian lemak yang ada di tubuh, termasuk di perut, sebenarnya bisa ikut dalam system metabolism tubuh. Tapi, itu hanya sebagian saja. Sebagian lagi tidak bisa ikut dalam system metabolism tubuh. Lemak yang tidak bisa ikut dalam metabolism tubuh dapat dihilangkan dengan olahraga dan menjalankan treatment tertentu dan otot-otot yang kendur dikencangkan dengan olahraga. Treatment untuk mengatasi perut yang buncit berbeda-beda sesuai dengan tipe perut, yaitu:
1. Tipe I Karena masalahnya hanya berupa sedikit kelebihan lemak di bawah pusar, bentuk perut tipe ini cukup diperbaiki dengan sedot lemak saja di bagian bawah pusar. Ini ditujukan untuk mengembalikan bentuk anatomi perut dan lekuk-lekuk perut.
2. Tipe II Untuk memperbaiki bentuk tipe II diperlukan penyedotan lemak disertai pembuangan kulit di bagian bawah pusar, melalui penyayatan sekitar delapan sentimeter.
3. Tipe III Perbaikan bentuk perut tipe III, pada dasarnya sama dengan tipe II, hanya saja, pada tipe III juga diperlukan pengencangan otot yang menjauh di sepanjang tulang kemaluan sampai pusar. Penyayatan diperlukan sekitar 10 sentimeter.
4. Tipe IV Untuk memperbaiki bentuk perut tipe IV, diperlukan pembuangan kulit yang berlebihan saat sedot lemak dan pengencangan otot dari atas sampai bawah pusar. Penyayatannya sekitar 12 sentimeter.
5. Tipe V Bentuk perut tipe V bisa diperbaiki dengan abdominal lipectomy convesional dan aplikasi atau pengikatan otot dengan penyayatan sekitar 20 sentimeter.
6. Tipe VI Karena bentuk tipe VI termasuk parah, diperlukan operasi jenis lain seperti abdominal lipectomy convesional, ditambah pengencangan payudara, reduksi atau bahkan augmentasi.
CEGAH DENGAN DIET TEPAT DAN OLAHRAGA Terjadinya perut buncit sebenarnya bisa dicegah bila kita menerapkan diet tepat dan berolahraga teratur. Untuk pola makan, usahakan agar jumlah kalori yang masuk seimbang dengan yang keluar. Jangan lupa memasukkan semua unsure makanan seperti karbohidrat, protein, vitamin, lemak dan mineral. Jangan takut mengonsumsi lemak atau karbohidrat karena nutrisi itu juga penting. Justru jika tidak ada karbohidrat dan lemak, metabolism tubuh juga tidak lancer sehingga kondisi tubuh juga tidak beres. Tapi, tentu jumlahnya tidak boleh berlebihan.
Asupan karbohiddrat berkisar 60 – 70 persen dari total kalori dan sebaiknya berasal dari karbohidrat kompleks sedangkan asupan lemak lebih kurang 20 – 25 persen dari total kalori.
Satu hal yang harus dilakukan tentu saja mengurangi nasi. Toh untuk memenuhi kecukupan karbohidrat itu bisa lewat berbagai sumber, seperti gandum, buah dan sayur.
Untuk olahraga, dianjurkan melakukan kardio untuk membakar kalori, menambah asupan oksigen melancarkan metabolism dan melatih otot jantung. Kardio ini bisa berupa senam aerobic, jalan cepat, jogging, lari, berenang dan sebagainya.
Untuk mengimbangi kardio, lakukan pula latihan beban untuk mengencangkan otot, tidak hanya bagian perut, tapi juga bagian tubuh lain. Lakukan olahraga ini secara teratur. Untuk kardio sebaiknya dilakukan tiga kali seminggu, sementara latihan beban dua kalli seminggu.
Diet Untuk Melembur Lemak di Perut Melebur lemak di perut pada dasarnya sama dengan melebur lemak di bagian tubuh lain. Untuk membantu melembur lemak di perut, ada beberapa nutrisi yang dibutuhkan. Diantaranya adalah: 1. Kalsium Konsumsi kalsium yang cukup diyakini dapat meluluhkan sel-sel lemak perut lebih cepat. Demikian hasil studi para ahli di University of Tennessee. Lemak di perut secara metabolic memang berbeda ketimbang lemak bagian tubuh lainnya. Lemak ini mempunyai reseptor yang membuat kalsium membakar lemak menjadi lebih cepat. Karenanya jika konsumsi kalsiium anda cukup, maka lemak di perut lebih cepat terbakar. Konsumsilah minimal 1.200 miligram kalsium sehari. Contoh sumber kalsium adalah susu, kacang-kacangan, brokoli dan sebagainya. 2. Protein Protein mampu merangsang pembakaran lemak lebih banyak. Sebab, untuk mencerna protein, tubuh menggunakan kalori tiga kali lebih banyak disbanding mencerna karbohidrat sederhana. Pilih protein dari susu pembakar lemak, selebihnya ambil dari ikan yang mampu meningkatkan metabolism lebih banyak ketimbang protein jenis lain. 3. Air Putih Pembakaran lemak meninggalkan sisa yang disebut ketone. Riset baru menunjukkan perlu banyak air untuk mengeluarkan ketone dari tubuh kita secara cepat. Jika tidak, ketone akan menempel pada reseptor sel-sel lemak yang mengakibatkan tingkat penurunan lemak berkurang. Dengan demikian banyak minum air putih membuat kadar ketone lebih rendah.
(Sumber: Cantiq edisi 117)